BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Atom adalah
satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah
elektron pada jarak yang jauh.Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali
mengajukan teori kuantumuntuk atom hydrogen. Model ini merupakan transisi antara modelmekanika klasik dan mekanika
gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan
hidrogen atom yang teramati.
Model atom
Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford.Untuk menutupi kelemahan model
atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan
bahwa elektron harus mengorbit di
sekeliling inti. Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh
Neils Bohr juga memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat
untuk atom-atom yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom
yang berelektron banyak.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat
mengetahui sejarah Teori Atom Bohr.
b.
Dapat mengetahui model Atom Bohr.
c.
Dapat memahami konsep
gelombang elektron dalam atom.
1.3 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan
masalah pada penulisan ini adalah sebagai berikut :
a.
Bagaimana sejarah Teori
Atom Bohr?
b.
Apakah yang dimaksud
dengan Model Atom Bohr?
c.
Bagaimana konsep konsep
gelombang elektron dalam atom?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Teori Atom Bohr
Niels Bohr
(1885-1962) dilahirkan dan menjalani hampir seluruh masa hidupnya di
Copenhagen, Denmark. Setelah ia memperoleh gelar Doktor di Universitas
disana pada tahun 1911, Bohr pergi ke
Inggris untuk bekerja di Cambridge dengan J.J Thomson yang menemukan elektron
pada tahun 1897, kemudian ia bekerja di Manchester bersama Rutherford, yang
baru saja menunjukkan bahwa atom terdiri dari inti yang kecil yang dikelilingi
oleh elektron-elektron pada jarak tertentu. Pada tahun 1913 Bohr kembali ke
Copenhagen, dan ia menemukan bahwa garis spektral hidrogen dapat dijelaskan
dengan memakai model Rutherford dengan mengambil dua anggapan yang revolusioner
yang mencampurkan konsep klasik dengan konsep kuantum. Yang pertama menyatakan
bahwa elektron atomik dapat mengelilingi inti tanpa memancarkan gelombang
elektromagnetik hanya jika berada pada orbit yang momentum sudutnya merupakan
kelipatan dari h/2π. (Sewindu kemudian
de Broglie mengemukakan penjelasan mengenai anggapan kuantisasi momentum sudut ini
dengan memakai bilangan gelombang elektron yang bergerak). Anggapan kedua
menyatakan bahwa elektron atomik melompat dari suatu orbit ke orbit lainnya
jika elektron itu memancarkan atau meyerap proton. Bohr memakai panduan
persyaratan bahwa dalam limit bilangan kuantum besar, teorinya harus memberi
hasil yang sama dengan fisika klasik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip
korespondensi. Bohr dan ilmuan lain telah memperluas model ini untuk atom
dengan elektron banyak dengan hasil kadang-kadang baik – misalnya ramalan teori
yang benar mengenai sifat unsur yang pada waktu itu tidak dikenal, yaitu
hafnium – tetapi kemajuan yang sejati harus menunggu prinsip eksklusi Pauli
yang diajukan pada tahun 1925. Kemajuan utama lain yang diawali oleh Bohr ialah
model tetes cairan dari inti yang diterapkan pada 1939 untuk fisi nuklir.
2
3
Institute
of Theoretical Physics dibangun di Copenhagen untuk Bohr pada tahun 1920. Bohr
membuatnya sebagai pusat pertukaran gagasan bagi semua ahli fisika terkemuka di
dunia. Selama perang dunia II Bohr bekerja untuk mengembangkan bom atom di Los
Alamos, New Mexico. Ia menerima hadiah nobel pada tahun 1922
Niels Bohr mengembangkan teori
tentang spektrum radiasi atom atom hidrogen yang berhasil dan juga
mengembangkan gagasan mengenai keadaan mantap (stasioner) dan asas melengkapi
(complementarity) bagi mekanika kuantum. Ia kemudian mengembangkan pula teori
fisi inti. Institut fisika teorinya di Copenhagen hingga kini tetap menarik
kunjungan para fisikawan seluruh dunia.
Setelah Rutherford mengemukakan
bahwa massa dan muatan positif atom terhimpun pada suatu daerah kecil di
pusatnya, fisikawan Denmark Niels Bohr pada 1913 mengemukakan bahwa atom
ternyata mirip sistem panet bumi, dengan elektron-elektron mengedari inti atom
seperti halnya planet-planet mengedari matahari. Dengan alasan yang sama bahwa
sistem tata surya tidak runtuh karena tarikan gravitasi antara matahari dan
tiap planet, atom juga tidak runtuh karena tarikan elektrostatik Coulomb antara
inti atom dan tiap elektron. Dalam kedua kasus ini gaya tarik berperan
memberikan percepatan sentripetal yang dibutuhkan untuk mempertahankan gerak
edar.
2.2 Model Atom Bohr
”Bohr menyatakan
bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit tertentu disekitar inti
atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. (John
Gribbin, 2002)”
Model Bohr dari atom
hidrogen
menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron
meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran
atau penyerapan sejumlah energi
elektromagnetik hf.
4
Menurut Bohr :
” Ada
aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalam
tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti.
(John Gribbin, 2005)”
Gambar
1. Model Atom Bohr
Model ini adalah pengembangan
dari model
puding prem (1904), model
Saturnian (1904), dan
model
Rutherford (1911).
Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber
mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model
Rutherford-Bohr.
2.3 Gelombang Elektron dalam Atom
Prinsip
fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen atom yang teramati.
Elektron dalam atom ini diharuskan berputar mengelilingi inti untuk
mempertahankan diri supaya jangan tertarik kedalam inti,tetapi elektron itu
juga harus memancarkan radiasi energi elektromagnetik terus-menerus. Dengan
alasan bahwa terdapat juga gejala paradoks yang lain, seperti efek fotolistrik
dan difraksi elektron yang mendapatkan penjelasannya dengan konsep kuantum,
sangat wajar untuk mempertanyakan apakah hal ini berlaku juga
5
untuk atom. Walaupun jalan menuju
model Bohr pada tahun 1913 yang dilakukannya 10 tahun sebelum de Broglie
memperkenalkan konsep gelombang materi, namun hasilnya akan sama. Marilah kita
mulai dengan memeriksa perilaku elektron dalam orbit sekitar inti hidrogen.
Panjang gelombang de Broglie untuk elektron ini adalah
dengan v menyatakan kecepatan
elektron. Jadi panjang gelombang elektron orbital
Keliling orbital sama dengan panjang
gelombang. Dengan mensubstitusikan 5,3 x m untuk jari-jari r dari orbit elektron, kita
dapatkan panjang gelombang elektron adalah
Panjang gelombang ini tepat sama
dengan keliling orbit elektron
m
Orbit
elektron dalam atom hidrogen sesuai dengan satu gelombang elektron yang titik
ujung pangkalnya dihubungkan (gambar 1)
Kenyataan
bahwa orbit elektron dalam atom hidrogen ialah satu ppanjang gelombang elektron
merupakan peetunjuk yang diperlukan untuk membangun teori atom. Jika kita
tinjau vibrasi (getaran) sebuah sosok kawat (gambar 2), kita dapatkan bahwa
kelilingnya tepat sama dengan bilangan bulat dikali dengan panjang gelombang,
sehingga setiap gelombang tersambung secara malar dengan gelombang. Jika
kawatnya elastis sempurna vibrasi gelombang ini akan berlangsung terus menerus.
Mengapa hanya vibrasi seperti itu yang mungkin terjadi dalam kawat? Jika bilangan
pecahan dikali panjang gelombang terdapat dalam kawat itu sepeerti gambar 3
interperensi destruktif akan terjadi ketika gelombang menjalar ke sekeliling
kawat itu, dan vibrasinya akan berhenti dengan cepat.
Dengan
menganggap perilaku gelombang elektron dala atom hidrogen seerupa dengan
vibrasi pada kawat, kita dapat mengambil postulat bahwa sebuah elektron dapat
mengelilingi inti hanya dalam orbit yang mengandung bilangan bulat kali panjang
gelombang de Broglie.
GAMBAR 2. Vibrasi sosok kawat. Dalam
setiap kasus, keliling, sama dengan kelipatan bilangan bulat dari panjang
gelombang.
GAMBAR 3. Pecahan kali panjang
gelombang tidak dapat brerlangsung terus karena terjadi interperensi
destruktif.
Postulat
ini menggabungkan sifat gelombang dan sifat partikel elektron dalam satu
pertanyaan tunggal, karena panjang gelombang elektronnya diturunkan dari
kecepatan orbital yang diperlukan untuk mengimbangi tarikan inti. Walaupun kita
tidak pernah mampu untuk mengamati sifat yang antitesis ini secara serentak,
sifat ini tak dapat dipisahkan secara alamiah. Tentu saja, analogi antara
elektron atomik dengan gelombang berdiri Gambar 2 bukanlah akhir dari
penyelesaian persoalan tersebut, tetapi merupakan langkah yang memberi
penjelasan lebih mendalam dan komprehensif, tetapi lebih abstrak yaitu teori
mekanika kuantum dari atom.
Hal
yang mudah bagi kita untuk menyatakan syarat bahwa orbit elektron mengandung
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang de Broglie. Keliling orbit
lingkaran berjari-jari r ialah , jadi dapat kita tuliskan syarat kemantapan
orbit sebagai berikut:
Syarat Kemantapan Orbit nλ = 2 rn
n
= 1, 2, 3,...
dengan
rn menyatakan jari-jari orbit yang mengandung n panjang gelombang.
Bilangan bulat n disebut bilangan kuantum dari orbit. Substitusikan λ, panjang gelombang elektron yang
diberikan pada persamaan 1, didapatkan
(4.11)
n=1,2,3,... ...(4.13)
sehingga orbit elektron yang
diizinkan jari-jarinya diberikan dalam rumus :
=5,292 x 10-11m
Jadi
Jari-jari Orbit dalam Atom Bohr
Jari-jari orbit terdalam biasa disebut jari-jari Bohr dari
atom hydrogen dan dinyatakan dengan lambang a0.
Jari-jari
Bohr a0 = r1 = 5,292 x 10-11 m
Jari-jari yang lain dapat dinyatakan dengan a0:
Rn
= n2 a0
Sehingga jarak antara orbit yang berdekatan bertambah besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Niels
Bohr mengembangkan teori tentang spektrum radiasi atom atom hidrogen yang
berhasil dan juga mengembangkan gagasan mengenai keadaan mantap (stasioner) dan
asas melengkapi (complementarity) bagi mekanika kuantum yang ia sempurnakan berdasarkan
teori para ahli sebelumnya. Sehingga dapat kita ketahui bahwa Model Bohr dari atom
hidrogen
menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron
meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran
atau penyerapan sejumlah energi
elektromagnetik hf. Dengan begitu kita dapat mengetahui gelombang elektron dalam atom
melalui beberapa persamaan yang sudah disedderhanakan berdasarkan gelombang
yang didapat dalam Teori Atom Bohr
3.2 Saran
Dari
penjelasan tersebut diharapkan pembaca dapat memahami lebih dalam mengenai
Teori Atom Bohr tersebut. Dimulai dari sejarah terbentuknya Teori Model Atom
Bohr hingga beberapa rumus pada teori Bohr yang digunakan pada hitungan secara
matematis.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Sudi. 2000. Lintasan Sejarah Perkembangan Konsep Atom. Jurnal “Widyanuklid”.
Vol 3 No 2
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga
Gribbin, John. 2005. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga
Krane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press
iv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar