assalamualaikum, selamat siang :)
Udah lama gak upload lagi maaf yaa :)
sekarang aku mau berbagi ilmu tentang Bussines Plan, mungkin teman-teman semua mau nyari referensi buat bahan lomba bussines plan silahkan lihat dibawah ini ya, terimakasih :)
Bussines Plan Competition
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan
salah satu penghasil kopi terbesar di Provinsi Jambi dengan jenis kopi endemik
yang hanya tumbuh dan berkembang di daerah tersebut yakni Kopi Liberika Tungkal
Komposit. Pertumbuhan tanaman kopi sedang mengalami penurunan hal ini terlihat
dari menurunya produksi kopi liberika pada tahun 2016 sebesar 5% akibat
serangan hama dan penyakit Jamur akar putih serta karat daun karena kurangnya
perawatan yang diberikan. Keadaan tersebut membuat petani harus meningkatkan
penggunaan pupuk dan peptisida dalam upaya mengendalikan hama dan penyakit.akibatnya
pendapatan yang diperoleh petani menjadi berkurang, jika hal ini dibiarkan maka
petani dapat mengalami kerugian dan mengganti tanaman kopi menjadi tanaman yang
lebih menguntungkan. Petani kopi hanya mengolah biji kopi menjadi beras kopi
ataupun kopi bubuk, sementara kulit buah kopi yang tidak terpakai dibiarkan dan
menjadi limbah oleh petani tentu hal ini sangat tidak baik untuk keadaan
lingkungan sekitar. Tidak jauh berbeda dengan komoditas tanaman perkebunan yang
lain seperti Kelapa, Kelapa dengan nama latin Cocos Nucivera juga menjadi sentra penghasilan masyarakat di
kabupaten Tanjung Jabung Barat ini dengan luas areal perkebunan Kelapa Dalam
menjcapai 53.208 ha, dengan jumlah petani yang terlibat dalam usaha tani ini
mencapai 19.697 KK sehingga produktivitas kelapa yang dihasilkan cukup
tinggi yaitu 1,5 ton/ha lebih tinggi dari pada produktivitas Kelapa Dalam
provinsi (1,3 ton/ha) (dinas perkebunan provinsi Jambi 2012) maupun
produktivitas nasional (1,1 ton/ha). Dengan produktivitas Kelapa yang sangat
tinggi namun masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya saja tanpa mengolah
bagian yang lain seperti tempurung kelalapa hanya dijadikan sebagai arang
tentunya dengan nilai ekonomi yang sangat rendah sehingga masyarakat kurang
antusias untuk mengolah tempurung Kelapa dan memilih jalan pintas dibuang ke
sungai bahkan ditumpuk sehingga menimbulkan ancaman baru terhadap lingkungan
sekitar. Atas dasar tersebut maka Libtukom group membuat home industry yang
bergerak untuk memanfaatkan dan mengolah kulit buah kopi yang tidak berharga
menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu melalui pembuatan
produk teh yang kami beri brand Calem
Tea. Calem Tea merupakan olahan Kulit Buah Kopi Liberika menjadi teh celup
dengan varian rasa Lemon serta dengan kemasan yang menarik dan unik dari batok
Kelapa yang ramah lingkungan. Visi dari adanya home Industri ini adalah Menciptakan,
Memproduksi dan Mengembangkan produk kreatif dan inovatif pengolahan limbah
kulit buah kopi liberika tungkal komposit menjadi teh celup yang berdaya saing
global. Dengan adanya HomeIndustri ini dapat membantu mengembangakan potensi
kopi liberika yang tersedia sehingga dampak yang diharapkan menjadikan kampong
ekonomi kreatif dan ramah lingkungan dapat
terwujud. Calem Tea ini memiliki segmentasi pasar yaitu masyarkat menyeluruh
dikarenakan harga yang terjangkau, Strategi pemasaran menggunakan strategi marketing mix yaitu dengan mengedepankan 7P yakni Price,
Product, Promotion, Place, People, Process, physical Environment serta
menngunakan media internet maupun pembukaan outlet di pasar tradisional untuk
memperkenalkan Calem Tea.. Modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini
adalah Rp. Rp 49.440.000, 00 dengan BEP
10749 Kotak/kemasan sehingga memerlukan 10 bulan untuk mengembalikan modal
usaha.
PENJELASAN SINGKAT USAHA
·
Latar Belakang Produk
Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan
salah satu penghasil kopi terbesar di Provinsi Jambi. Pada tahun 2013 Badan
pengkajian dan penelitian kakao dan kopi Indonesia menetapkan kopi liberika
yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kopi
endemik yang hanya tumbuh didaerah tersebut diberi nama Kopi Liberika Tungkal
Komposit. Berbeda dengan kopi arabika dan robusta, kopi liberika memiliki buah
kopi yang lebih besar dan dapat dipanen sepanjang musim. Pada tahun 2016
produksi buah kopi liberika tungkal mengalami penurunan, pada tahun 2015
produksi kopi liberika tungkal komposit mencapai 2082 ton/tahun namun pada tahun
2016 menurun menjadi 1980 ton/tahun. Salah satu penyebab penurunan produksi
tersebut dikarenakan adanya serangan hama dan penyakit Jamur Akar Putih dan
Karat Daun yang menyerang perakaran dan daun tanaman kopi yang mengakibatkan
produktivitas tanaman kopi tidak optimal bahkan cenderung mati setelah
perakaran tersebut terserang penyakit. Hal ini disebabkan kurang maksimalnya
petani kopi dalam mengelola dan merawat tanaman kopi. Hama dan penyakit
tersebut memaksa petani untuk mengeluarkan uang tambahan untuk mencegah dan
mengobati tanaman kopi, hal tersebut akan mempengaruhi pengeluaran petani kopi
yang semakin meningkat disisi lain pendapatan petani kopi justru akan mengalami
penurunan, dengan kondisi demikian petani kopi dengan modal yang sedikit akan
mengalami kerugian sehingga akan memilih menebang tanaman kopi dan beralih
menjadi perkebunan lain yang lebih menguntungkan, jika hal ini terus terjadi
maka varietas endemik kopi liberika tungkal komposit bisa saja menghilang dari
daerah tersebut. Pada saat ini petani kopi baru mengolah buah kopi yang sudah
matang atau memerah menjadi beras kopi ataupun kopi bubuk, sementara kulit buah
kopi akan dibuang begitu saja dan dibiarkan menjadi limbah, jika hal tersebut
dibiarkan maka akan mengganggu keasrian lingkungan. . Tidak jauh berbeda dengan
komoditas tanaman perkebunan yang lain seperti Kelapa, Kelapa dengan nama latin
Cocos Nucivera juga menjadi sentra
penghasilan masyarakat di kabupaten Tanjung Jabung Barat ini dengan luas areal
perkebunan Kelapa Dalam menjcapai 53.208 ha, dengan jumlah petani yang terlibat
dalam usaha tani ini mencapai 19.697 KK sedangkan produktivitas kelapa yang
dihasilkan cukup tinggi yaitu 1,5 ton/ha lebih tinggi dari pada produktivitas
Kelapa Dalam provinsi (1,3 ton/ha) (dinas perkebunan provinsi Jambi 2012)
maupun produktivitas nasional (1,1 ton/ha). Dengan produktivitas Kelapa yang
sangat tinggi masyarakat hanya memanfaatkan santan atau daging buahnya menjadi
kopra, minyak kelapa sementara bagian yang lain tidak diolah. Tempurung kelapa
tidak dimanfaatkan hanya dibuang di halaman rumah bahkan sungai-sungai sehingga
berdampak menjadi limbah lingkungan yang sangat serius jika hal tersebut terus
terjadi, namun terkadang tempurung Kelapa dimanfaatkan menjadi arang dengan nilai ekonomi yang
sangat rendah sehingga masyarakat kurang antusias untuk mengolah tempurung
Kelapa dan memilih jalan pintas dibuang ke sungai bahkan ditumpuk sehingga
menimbulkan ancaman baru terhadap lingkungan sekitar. Atas adanya fenomena tersebut
tercetusah usaha bisnis yang bergerak untuk membantu petani kopi liberika
tungkal komposit dan petani Kelapa dengan mengolah kulit buah kopi tersebut
menjadi teh celup rasa lemon dengan tampilan kemasan yang menarik dan unik dari
tempurung Kelapa yang kami berinama “ CALEM TEA” yakni singkatan dari Liberika
Lemon Tea.
·
Visi
Adapun
Visi dari Home Industri Calem Tea adalah
1.
Menciptakan, Memproduksi dan
Mengembangkan produk kreatif dan inovatif pengolahan limbah kulit buah kopi
liberika tungkal komposit dan tempurung Kelapa menjadi teh celup dengan kemasan
menarik dan unik yang berdaya saing
global.
·
Misi
Adapun
Misi dari Home Industri Calem Tea adalah
1.
Mengolah limbah kulit buah kopi menjadi
produk kreatif dan inovatif
2.
Mengembangakan produk berbasis riset dan
penelitian
3.
Meningkatkan pendapatan petani kopi
liberika tungkal komposit
4.
Meningkatkan pendapatan petani Kelapa
Dalam
5.
Melestarikan Kopi endemic Liberika
tungkal komposit
6.
Menciptakan lingkungan masyarakat yang
bersih dan sehat
·
Tujuan
Adapun
Tujuan Berdirinya Home Industri Calem Tea adalah
1.
Memanfaatkan limbah yang tidak bernilai
menjadi produk yang bernilai ekonomis
2.
Menciptakan Kampung ekonomi Kreatif
3.
Meningkatan kreatifitas petani maupun
masyarakat dalam mengolah lombah kulit buah kopi
4.
Meningkatkan pendapatan petani dalam
upaya melestarikan lingkungan dan kopi liberika tungkal komposit
5.
Menciptakan produk khas Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
TIMELINE BISNIS USAHA
Analisis SWOT :
- Strength
- Libtukom
group merupakan home industry yang memiliki reputasi baik dibidang yang ditekuni.
- Libtukom
group bekerja sama dengan petani kopi dan kelapa sehingga proses produksi
selalu lancar
- Calem
Tea adalah produk yang ramah lingkungan
- Berdaya
saing global dengan rasa unik dan
kemasan yang menarik
- Mengutamakan
kepuasan konsumen dengan harga yang terjangkau
- Weakness
- Tempat
produksi dan bahan memiliki jarak tempuh yang jauh
- Permodalan
yang terbatas
- Opportunities
- Adanya
dukungan dari pemerintah setempat bagi homeindustri
- Calem
Tea merupakan produk yang unik yang tidak dimilki home industry yang lain
- Strategi
pemasaran menggunakan strategi marketing
mix
- Banyak
nya minat dari masyarakat
- Threats
- Perkembangan
teknologi yang sulit di adopsi oleh Libtukom group
- Sulitnya
akses ke tempat penyediaan bahan saat hujan
Timeline
Usaha pada tahun pertama
Kegiatan
|
Bulan Ke-
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
|
Pencarian
data dan informasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Survey
Lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perencanaan Produksi dan Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembeliat alat produksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembelian
bahan baku
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengujian
dan Testing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengurus
Perizinan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Produksi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembuatan
media Promosi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Promosi
dan Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengembangan
Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tutup
Buku
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
MANAGEMEN BISNIS
Peranan
manajemen dalam keberhasilan suatu proyek memegang peranan penting, se-hingga
evaluasi terhadap aspek manajemen mutlak perlu dilaksanakan. Manajemen sebagai
sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi
dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian
aktivitas yang dijalankan dengan sistematis (Wilson)
Maka dari
itu, didalam usaha ini menerapkan konsep-konsep manajemen didalam organisasi
untuk pencapaian tujuan usaha. Dalam pencapaian tujuan yang telah di
rencanakan, maka personel sangat mendukung usaha ini. Dengan dibuat sebuah
struktur organisaasi agar semakin jelas alur kerjanya. Maka struktur organisasi
dalam usaha ini adalah:
Struktur
organisasi bisnis calem tea sebagai berikut
Deskripsi
Pengerjaan
·
CEO (Chief Executive Officer)
CEO merupakan struktur tertinggi dari
pada Home Industri Calem Tea. CEO bertanggung jawab atas jalanya Home Industri
Calem Tea baik dalam aspek teknis maupun operasional produksi, memantau kinerja
dan mobilitas semua divisi selain itu manajer mempunyai wewenang dalam
mengambil kebijakan-kebijakan perusahaan guna menjalankan home industri ini
serta pemerikasaan arus kas yang berjalan.
·
Marketing & Finance
Marketing & Finance merupakan divisi yang bertanggung jawab membantu CEO dalam
menjalankan dan mengelola home industry calem tea, mengatur dan menjadwalkan
kegiatan produksi dan promosi lapangan selain itu terdapat tugas mengarsipkan
semua dokumen Home Industri dan aliran dana kas masuk dan keluar, membuat
laporan keuangan secara periodik maupun tahunan serta melakukan berbagai
analisis kelayakan finansial guna meningkatkan pendapatan home industry calem
tea serta bertanggung jawab mengatur jalanya proses pemasaran dan
pendistribusian produk. hingga Calem Tea dapat dinikmati oleh semua konsumen
dari berbagai kalangan sesuai dengan segmentasi dan target pasar. Secara umum
tugas dari divisi marketing & finance
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis
Segmentasi, Target dan Pangsa Pasar Calem Tea
2. Merancang
strategi pemasaran dan pendistribusian
3. Bermitra
ataupun bekerja sama dengan berbagai pihak baik dengan instansi maupun lembaga
4. Membuat
laporan keuangan serta menganalisis kelayakan finansial
5. Mengarsipkan
semua dokumen
·
Riset & Production
Riset dan Produksi merupakan divisi yang
memiliki tugas melakukan eksperimen produk maupun eksperimen social guna
mendapatkan produk yang sesuai pasar serta melakukan berbagai inovasi untuk
mengefisienkan input produksi. selain itu pengembangan produk merupakan tugas
wajib yang harus dilakukan divisi Riset dan produksi sehingga terciptanya
produk baru secara berkala dan berkualitas. R&P juga bertugas memanejemen
kebutuhan produksi serta proses produksi sesuai dengan target dan permintaan
pasar.
STRATEGI PEMASARAN DAN PENJUALAN
·
Analisis Peluang dan Tantangan Pasar
Teh merupakan minuman yang sangat akrab
dengan masyarakat Indonesia, teh dapat dinikmati saat makan, menjamu tamu,
ataupun waktu santai karena teh dapat merileksikan tubuh dan pikiran sehingga
minuman ini dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat. Teh celup yang beredar di
kalangan masyarakat Indonesia merupakan teh yang berasal dari daun teh asli
baik berbentuk green tea, black tea ataupun sejenisnya. Calem tea sebagai produk
baru memiliki peluang pasar yang besar karena satu-satunya teh yang menggunakan
bahan kulit buah kopi liberika tungkal komposit yang mana di Provinsi Jambi
maupun Indonesia belum ada produk sejenis yang menggunakan bahan baku kulit
buah kopi. Sehingga konsumen akan penasaran akan rasa yang diperoleh saat
meminum calem tea ini. Dengan konsumsi teh yang tinggi peluang calem tea juga
tinggi juga untuk memasuki dunia pasar teh.
Tantangan yang akan dihadapi dalam
menjalankan kegiatan pemasaran produk ini yaitu banyaknya jenis produk sejenis
yang beredar di masyarakat luas dengan promosi melalui media masa yang cukup
banyak sementara Calem tea ini masih tergolong baru di masyarakat luas,
sehingga perlu adanya promosi yang lebih kencang dalam memperkenalkan Calem Tea
ini.
·
Segmentasi dan Target Pasar
Dalam merancang pemasaran perlu adanya
segmentasi dan target pasar, Calem tea dapat dinikmati oleh setiap kalangan
karena tidak menggunakan bahan yang berbahaya, dengan harga yang terjangkau
membuat calem tea pas dikantong, meskipun sedikit lebih mahal dari teh biasa
semua akan terbayar dengan nikmat dan segarnya rasa calem tea, pada saat ini
target pasar pemula adalah mahasiswa karena produksi masih sedikit dan dalam
tahap uji coba namun target yang akan dicapai dalam satu tahun ini adalah se
Provinsi Jambi melalui strategi distribusi yang efektif dan saling
menguntungkan dengan masyarakat.
·
Penentuan Harga
Calem tea dapat dinikmati dengan harga
8500 rupiah satu kotak dengan isi 20 kantong teh. Dengan harga 8500 calem tea
dapat dijual ke konsumen sebesar 9000 pada outlet-outlet yang sudah bekerja
sama dalam hal pemasaran.
·
Posisi Produk
Merupakan
tindakan untuk merancang penawaran dan citra perusahaan agar menempati suatu
posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasaran.
Berdasarkan Atribut menggunakan ciri khas pada
desain kemasan yakni menampilkan perkebunan kopi liberika di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dan informasi teh itu sendiri.
Berdasarkan manfaat calem tea dapat memberikan efek
kenikmatan yang tiada tara dan dapat membuat tubuh menjadi lebih hangat.
Berdasarkan pesaing calem tea memiliki pesaing
produk sejenis yang sangat banyak dipasaran sehingga posisi calem tea berskala
regional.
Berdasarkan kualitas/pelayanan calem tea memberikan kualitas
terbaik dengan menggunakan peralatan dan pengemasan yang higenis sehinggga rasa
teh dapa terjaga dan memberikan pelayanan berupa call center untuk mempermudah pemesanan.
·
Strategi Promosi
Strategi Maketing yang digunakan ialah
dengan menggunakan system pemasaran Marketing
Mix 7P yakni Price, Product, Promotion, Place, People, Process, physical
Environment Strategi Penjualan yang dilakukan ialah dengan memanfaatkan
berbagai media yang tersedia seperti Media Sosial (Instagram, BBM, Line,
Facebook), Web Home Industri Calem Tea, Toko Onlien (Buka Lapak, Lazada, Shope
dan Tokopedia) selain itu juga berpartner dengan outlen-outlen tempat penjualan
makanan khas yang berada di Provinsi Jambi, serta outlet pusat pengolahan kopi
liberika tersebut. Dengan begitu penyebaran Calem Tea lebih cepat untuk dikenal
oleh masyarakat luas. Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan
digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Daerah
pemasaran masih dalam lingkup Kota
Jambi dan Muaro Jambi. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen
yang berada di daerah. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan
memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen.
ALUR PRODUKSI
1. Pembuatan
Teh Kulit Kopi
a. Cuci
Kulit Buah Kopi yang Sudah dipisahkan dengan Bijinya
b. Tiriskan
Beberapa Saat Hingga Kulit Buah Kopi Lumayan Kering
c. Masukkan
kedalam Oven Kurang Lebih Selama 6 Jam
d. Angkat
dari Open Kemudian Tunggu Hingga Suhu Ruangan
e. Blender
Kulit Buah Kopi yang Sudah Kering Hingga Halus
2. Pembuatan
Rasa Lemon
a. Cuci
Lemon Hingga Bersih
b. Potong
Lemon setebal 0.5 cm
c. Masukan
kedalam mesin shangrai kurang lebih 3 Jam suhu 50 Celcius
d. Angkat
dan Dinginkan Buah Lemon Kering
e. Blender
Lemon yang sudah kering Hingga Halus
3. Pembuatan
Calem Tea
a. Campurkan
bubuk kulit kopi liberika dengan bubuk
lemon
b. Masukan
campuran halus kedalam kantong teh sebanyak 2 gam
c. Tambahkan
Benang dan Rekatkan dengan mesin hand stainler
d. Bungkus
kedalam kotak teh dan segel
e. Calem
Tea siap dipasarkan
PROYEKSI KEUANGAN
·
Akses Permodalan
Pada saat ini permodalan hanya sebatas
iuran anggota untuk membeli alat-alat yang diperlukan dalam proses produksi.
belum adanya bantuan dari pemerintah maupun instansi mebuat produksi pada saat
ini sangatah sedikit sehingga input yang digunakan masih belum efisien. Modal
saat ini masih digunakan dalam uji coba produksi guna mendapatkan komposisi
yang pas dan tepat sesuai dengan permintaan pasar.
·
Analisis BEP
Target
Penjualan Calem tea selama satu bulan adalah 1000 Kotak dengan harga 8.500 maka
Pendapatan Calem Tea sebagai berikut
Q = 1000
P = 8500
TR = Q x P = 1000 x 8500 = Rp. 8.500.000 per
Bulan
Proyeksi
Biaya Produksi
TC = TVC + TFC
TC = 4.308.000+45.060.000
TC = 49.440.000
Analisis
BEP
TFC = 45.060.000
TVC = 4.308.000
P = 8.500
X = 1000
V = 4.308
BEP = TFC/(P-V)
BEP = 45.060.000/(8.500-4.308)
BEP = 10749 Kotak
BEP
akan tercapai jika sudah terjual 10749 Kotak atau diperkirakan 11 Bulan
Cash
Flow
ANALISIS DAMPAK SOSIAL
Kabupaten Tanjung Barat merupakan salah
satu kabupaten penghasil buah kopi terbesar di Provinsi Jambi setelah Kabupaten
Merangin dan Kabupaten Kerinci. Berbeda dengan kedua daerah tersebut, Kopi yang
dibudidayakan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan Kopi endemik yang
hanya tumbuh dan berkembang di tanah gambut yang diberi nama Kopi Liberika
Tungkal Komposit. Pada saat ini kondisi
perkebunan kopi liberika sedang mengalami penurunan produksi yang disebabkan
oleh adanya serangan hama Jamur Akar Putih dan Karat Daun akibat kurangnya
pengelolaan dan perawatan yang dilakukan oleh petani kopi sementara itu adanya
penambangan minyak yang dilakukan pertamina juga berdampak pada kondisi unsur
hara di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Untuk mengatasi hal tersebut petani
harus lebih ekstra dalam memberikan pupuk dan peptisida yang akan berdampak
juga dengan membengkaknya pengeluaran serta menurunya pendapatan yang diperoleh
petani. Calem Tea Merupakan suatu
Home Industri yang mengolah limbah kulit buah kopi yang berlimpah di Kabupaten
Tanjung Barat. Dengan adanya Home Industri Calem Tea ini petani dapat memanfaat
kulit buah kopi yang selama ini terbuang dan tidak berharga menjadi alternative
penghasilan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Calem Tea
ini juga dapat merangsang petani kopi untuk lebih peduli terhadap pengeloalaan
dan perawatan tanaman kopi yang dimiliki untuk meningkatkan produksi tanaman
kopi liberika tungkal komposit, dengan adanya pengolahan kulit buah kopi maka
petani akan mendapatkan pendapatan yang lebih meskipun harus menggunakan pupuk
yang lebih biaya pupuk akan tertutupi dengan adanya pengolahan kulit kopi
liberika tersebut, dengan begitu varietas kopi endemic akan tetap dijaga oleh
petani. Pembuatan Calem Tea yang mudah
dan sederhana dapat dilakukan secara mandiri maupun kelompok oleh petani,
sehingga produk ini sangat mudah diaplikasikan dan diproduksi oleh petani,
sehingga akan menjadikan kampung mandiri yang berdampak pada penambahan produk
local yang mempunyai kualitas global. Kreativitas dan inovasi dapat dilakukan
oleh petani dalam memvariasikan baik rasa maupuan tampilan sehigga tercipta
berbagai produk dari kulit limbah buah kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar