Video Pembelajaran Fisika

Rabu, 15 April 2020

Tidurlah Sementara (Puisi)

Di kala tunggu ku berbuah kemustahilan
Di saat angan ku berakhir kekosongan
Aku ingin menyudahi semuanya
Menghentikan semua drama
Tapi hati ini teriak, tolong bertahan jiwa

Hati ku bercerita
Tentang hal yang aku anggap kecewa
Jiwa ku mengeluh
Tentang perjuangan yang sia-sia
Menanti hal yang pasti akan pergi

Batin ini meminta keadilan
Namun raga ku diam tanpa suara
Tak mampu lagi berkata
Terpedaya akan cinta yang hampa

Meraung di antara awan
Tapi tetap, tak ada jawaban
Menangis tanpa henti
Tapi tetap, dengan apa yang terjadi

Embun, Izinkan aku bersandar
Aku ingin tidur sementara
berharap esok, mampu menghapus jejak luka


Jl.Flamboyan. Kediri 2020

1 komentar:

  1. Ini mungkin suatu anomali, saat perasaan terbentuk dari temu yang berakhir rindu tapi kenyataannya aku bisa mencintaimu walau tak merasakan hadirmu dan tak perlu mata saling menuju yang hanya akan membuatku malu dan berpaling dengan ketidakbernaianku
    Atau mungkin ini dualisme gelombang-partikel, saat aku dan perasaanku adalah satu, namun saat memperhatikan semua hal tentangmu perasaanku tertuju padamu tapi tidak dengan ragaku yang masih diam tak juga menemuimu

    BalasHapus