Senin, 08 Mei 2017
TM3 Laboratorium yang Baik
Langkah awal dalam pengelolaan laboratorium IPA di sekolah seorang guru harus memahami standar operasional prosedur laboratorium (Made, 2011). Berikut uraian tentang estándar pengelolaan sebagai bagian dari mempersiapkan pengelolaan yang benar.....
1. Menyusun Standar Operasional Prosedur Laboratorium Fungsi utama dari laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang IPA. Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang berkualitas. Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.
2. Menetapkan Fungsi dan Tugas Pengelola Laboratorium IPA Pengelola laboratorium IPA di sekolah idealnya meliputi;
a. Kepala laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing praktikum, staf administrasi, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium,
b. Anggota laboratorium adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan bersedia turut berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan laboratorium,
c. Pembimbing praktikum adalah staf edukatif yang bertanggungjawab dalam memberikan bimbingan praktikum bagi siswa untuk mata pelajaran IPA,
d. Staf administrasi adalah tenaga administratif yang menjalankan fungsi administrasi di laboratorium, e. Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan kegiatan dan teknis operasional dalam laboratorium, serta mempersiapkan peralatan dan bahan.
3. Menyusun Tata Tertib Laboratorium Tata tertib yang harus ditaati oleh sertiap siswa yang akan melakukan kegiatan praktiku IPA meliputi; a. Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika dalam laboratorium. Menjunjung tinggi dan menghargai staf laboratorium dan sesama pengguna laboratorium, b. Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang laboratorium, c. Siswa tidak diperbolehkan praktikan apabila mengenakan kaos oblong, memakai sandal, tidak memakai jas/pakaian laboratorium, d. Peserta praktikum dilarang makan dan minum, membuat kericuhan selama kegiatan praktikum dan di dalam ruang laboratorium, e. Dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di laboratorium yang tidak sesuai dengan acara praktikum mata pelajaran IPA, f. Membersihkan peralatan yang digunakan dalam praktikum maupun penelitian dan mengembalikannya kepada petugas laboratorium g. Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap peralatan dan kegiatan selama praktikum dan di ruang laboratorium h. Selama kegiatan praktikum, TIDAK BOLEH menggunakan handphone untuk pembicaraan dan/atau SMS.
4. Menyusun Mekanisme Pelaksanaan Praktikum Prosedur pelaksanaan praktikum yang harus diperhatikan meliputi; a. Siswa peserta praktikum terdaftar sebagai peserta mata pelajaran IPA, b. Sebelum pelaksanaan praktikum, siswa berhak memperoleh petunjuk praktikum, c. Laboratorium mengumumkan kegiatan praktikum dilengkapi dengan pembagian kelompok, acara dan jadwal. d. Acara praktikum meliputi pre-test, praktikum inti, post-test dan pelaporan kegiatan praktikum serta wajib diikuti oleh setiap siswa. e. Guru atau asisten praktikum menyampaikan hasil pre-test dengan ketentuan siswa yang nilai pre-test < 65 tidak boleh mengikuti kegiatan praktikum dan diberikan kesempatan satu (1) kali melakukan pre-test dengan jadwal yang ditentukan kemudian. f. Setelah menyelesaikan materi dalam praktikum inti, peserta praktikum wajib menyusun draf laporan secara individu atau kelompok, mengikuti sistematika dalam petunjuk praktikum. g. Peserta praktikum wajib mengikuti post-test sesuai jadwal. Bagi peserta praktikum yang belum mengumpulkan laporan, tidak boleh mengikuti post-test. h. Hasil post-test diumumkan di papan pengumuman laboratorium selambat-lambatnya satu (1) minggu setelah pelaksanaan. i. Kepala laboratorium menandatangani kartu puas. Kartu puas sebagai bukti telah mengikuti kegiatan terjadwal dan dinyatakan lulus serta digunakan untuk mengambil nilai akhir praktikum.
5. Menyusun Mekanisme Peminjaman Alat Setiap siswa atau kelompok siswa sebelum melaksanakan praktikum dan penelitian di laboratorium, dan melakukan peminjaman alat. a. Prosedur Peminjaman Alat untuk Praktikum 1. Tiga (3) hari sebelum praktikum dimulai, setiap kelompok siswa harus sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru mata pelajaran IPA, 2. Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala laboratorium, 3. Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud 4. Laboran menyiapkan peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan berkas peminjaman alat. 5. Asisten praktikum melakukan cek atas alat yang telah disediakan. 6. Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran. 7. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, asisten praktikum mengisi buku peminjaman alat. 8. Saat kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul acara praktikum yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat. 9. Setelah kegiatan praktikum selesai, asisten praktikum segera melapor pada laboran. 10. Peserta praktikum harus membersihkan peralatan, meja dan ruang praktikum, serta merapikannya. 11. Asisten praktikum bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan. 12. Peserta praktikum diperbolehkan meninggalkan ruangan laboratorium jika cek peralatan selesai, kondisi laboratorium bersih dan rapi serta diijinkan oleh asisten praktikum. b. Prosedur Peminjaman Alat untuk Penelitian 1. Tujuh hari (7) hari sebelum kegiatan penelitian dimulai; siswa, guru maupun pihak luar, selanjutnya disebut dengan PEMINJAM; sudah menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru pembimbing maupun pihak luar yang bersangkutan kepada staf administrasi laboratorium. Penyerahan berkas ini sekaligus persetujuan atas biaya administrasi dan sewa laboratorium dan/atau peralatan yang dimaksud dalam berkas peminjaman alat. Besaran biaya administrasi dan sewa laboratorium diatur dalam lampiran sendiri, 2. Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala laboratorium, 3. Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada Laboran yang dimaksud, 4. Laboran menyiapkan peralatan sesuai dengan berkas peminjaman alat, 5. Peminjam melakukan cek atas alat yang telah disediakan, 6. Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada laboran, 7. Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku peminjaman alat, 8. Saat kegiatan penelitian berlangsung, peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal dan berkas peminjaman alat, 9. Setelah kegiatan penelitian selesai; peminjam segera melapor pada laboran, 10. Peminjam harus membersihkan peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya; jika menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian, 11. Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam dan digunakan. 12. Peminjam membayar biaya sewa atas peralatan dan/atau laboratorium yang besarnya dapat dilihat pada lampiran peralatan dan sewa alat. 13. Setelah menyelesaikan semua administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana saat peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh surat keterangan bebas tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil penelitian yang dilakukan. 5. Menyusun Mekanisme Sangsi Penggunaan Laboratorium A. Kegiatan Praktikum 1. Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK BOLEH masuk dan mengikuti kegiatan praktikum di ruang laboratorium 2. Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai kesepakatan), tidak memakai jas lab, tidak memakai sepatu, tidak memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau tidak membawa petunjuk praktikum, tetap diperbolehkan masuk laboratorium tetapi TIDAK BOLEH MENGIKUTI kegiatan praktikum. 3. Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan peralatan praktikum tidak sesuai dengan yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat, kegiatan praktikum yang dilaksanakan akan dihentikan dan praktikum yang bersangkutan dibatalkan. 4. Peserta praktikum yang mengumpulkan laporan praktikum terlambat satu (1) hari, tetap diberikan nilai sebesar 75%, sedangkan keterlambatan lebih dari satu (1) hari, diberikan nilai 0%. 5. Peserta praktikum yang telah menghilangkan, merusak atau memecahkan peralatan praktikum harus mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud, dengan kesepakatan antara laboran, pembimbing praktikum dan kepala laboratorium. Prosentase pengantian alat yang hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis alat atau tingkat kerusakan dari alat. B. Peminjaman Alat 1. Berkas peminjaman alat yang diserahkan kurang dari tujuh (2) hari tidak dilayani, 2. Peminjam yang menggunakan alat tidak sesuai dengan proposal penelitian dan berkas peminjaman alat, dikenakan denda yang diatur sebagaimana dalam lampiran daftar harga dan sewa peralatan, 3. Apabila peralatan yang dipinjam mengalami kerusakan, hilang atau pecah, maka peminjam wajib mengganti alat tersebut, 4. Batas waktu penggantian alat yang rusak, hilang atau pecah adalah tiga (3) hari setelah adanya laporan kondisi alat kepada laboran; apabila melewati batas waktu yang ditentukan, maka hasil penelitian tidak mendapatkan pengesahan dari kepala laboratorium. 5. Terlambat mengembalikan alat akan dikenakan denda yang dihitung per jenis alat per hari. Besarnya biaya denda dapat dilihat pada lampiran daftar harga dan peralatan Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut. 1. Kepala Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah 3. Koordinator Laboratorium 4. Penanggung jawab Laboratorium 5. Laboran. Diperlukan usaha dari pihak terkait untuk memberdayakan dan mengaktifkan kembali fungsi laboratorium di sekolah-sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia umumnya dan di Sumatera Barat khususnya. Dengan adanya tenaga pengelola laboratorium (laboran) di sekolah, sedikit banyaknya dapat membantu mengaktifkan kembali laboratorium yang ada. Sebab, pengelola laboratorium (laboran) bertanggung jawab terhadap administrasi laboratorium berupa buku inventaris alat/bahan, blanko permintaan alat, blanko permintaan bahan, program kegiatan laboratorium, buku harian kegiatan laboratorium, jadwal kegiatan laboratorium, serta menyusun/menata alat menurut jenis dan bahan menurut sifatnya. Dari uraian tugas tersebut, terlihat bahwa pengelola laboratorium (laboran) dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar demi terciptanya pembelajaran IPA yang maksimal (Erwanti, 2010). Pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain: 1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah. 2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru.
sumber HTTP://WWW.M-EDUKASI.WEB.ID/2013/03/PENGELOLAAN-LABORATORIUM-IPA-DI-SEKOLAH.HTML
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
TM4 Desain laboratorium
DESAIN LABORATORIUM
Desain Denah Laboratorium IPA Desain Denah Laboratorium IPA Pelajaran Ilmu pengetahuan alam (IPA) yakni biologi, fisika, kimia dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) memerlukan sebuah ruangan laboratorium untuk melakukan praktek agar pelajaran dapat semakin mudah untuk dipahami murid-murid.
Untuk mendukung hasil pembelajaran yang maksimal, tentu saja sebuah ruangan laboratorium memerlukan sebuah rancangan desain denah yang baik agar setiap proses praktek mrid dapat berjalan dengan lancar. Berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah ruangan laboratorium.
1. Letak Laboratorium IPA, setiap sekolah sudah pasti memiliki pakem tersendiri dalam merancang desain denah sebuah bangunan sekolah terkait dengan luas tanah, lingkungan dan bagunan sekitar gedung sehingga tidak ada pakem yang pasti dalam menetapkan letak suatu ruangan laboratorium pada lingkungan sekolah. Namun beberapa hal masih dapat diusahakan dalam membangun suatu ruangan laboratorium yang optimal dari segi letak ruangan : Letak terhadap lingkungan, sebaiknya letakkan laboratorium dengan arah “utara-selatan” karena bersangkutan dengan pemasangan jendela atau jumlah jendela yang diperlukan. Letak dari masing-masing laboratorium (science block). Sebaiknya letak ruangan untuk laboratorium biologi, fisika, kimia dan IPBA berada dalam satu ruangan namun tetap dipisahkan oleh pembatas ruangan. Hal ini sangat menguntungkan sebab dapat mengurangi proses pemindahan barang laboratorium , karena beberapa peralatan laboratorium yang sama terkadang dibutuhkan oleh masing-masing mata pelajaran tersebut.
2. Luas ruangan laboratorium, desain denahditentukan oleh jenis-jenis ruangan yang dibutuhkan. Secara mendasar, ruangan-ruangan yang umumnya harus dimiliki sebuah laboratorium antara lain: Ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, di mana perlengkapan laboratorium seperti meja, kursi, lemari dan rak ada didalamnya, sedikit-dikitnya 2.5 m2 untuk tiap siswa. Jadi untuk laboratorium untuk kapasitas 40 siswa diperlukan luas lantai 2.5 x 40 m2= 100 m2, misalnya 8 x 13m2 atau 9 x 11m2. Bentuk ruangan bisa berbentuk persegi panjang namun bentuk ruangan yang panjang membuat jarak antara guru dan siswa yang dibelakang menjadi jauh. Untuk mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu berbentuk bujur sangkar. Gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan dan bahan-bahan yang belum digunakan. Untuk gudang diperlukan ruangan yang agak besar minimal 5 x 4 m2, agar dapat menyimpan lemari untuk zat-zat kimia. Ruang gelap, untuk mengerjakan percobaan-percobaan yang harus bebas cahaya. Rumah kaca, jika masih terdapat daerah yang lowong, fasilitas rumah kaca dapat ditambahkan untuk membantu proses pratek yang melibatkan tanaman dan matahari.
3. Peralatan Laboratorium, Walaupun ada pembedaan jenis laboratorium, tetapi ada fasilitas laboratorium umum yang seharusnya ada dalam setiap laboratorium, seperti :
- Meja, baik untuk guru maupun murid
- Lemari. Lemari untuk menyimpan perlengkapan. Lemari gantung atau lemari bawah meja juga dapat membantu dalam menghemat ruangan yang dibutuhkan.
- Bak cuci pada meja
- Listrik
- Gas
Keuntungan:
- Meja pentagonal membutuhkan 32% lebih sedikit ruangan untukmembuat laboratorium yang fungsional. Guru dapat dengan mudahmengawasi aktivitas siswa dengan berjalan berkeliling.
- Bentuk meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang lebih optimal, (96 derajat di pada titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dan kegiatan.
- Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas labdimulai, bangku dapat didorong di bawah meja lab.
- Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan disetiap meja.
- Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebas dan memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.
Desain denah laboratorium 2 |
- Jelas membatasi daerah laboratorium dari daerah kelas.
- Siswa mudah diawasi di daerah laboratorium. Guru hanya perluberdiri di tengah-tengah laboratorium dan berputar 360 ° untuk melihat semua aktivitas siswa. Guru berdiri di tengah ruangandapat dengan mudah mengamati dan mengawasi kegiatan mahasiswa.
- Hanya 1/3 dari semua siswa yang berhadapan punggung satu sama lain sehingga kecelakaan karena bertabrakan dapat dikurangi.
- Tidak ada "kemacetan"untuk arus lalu lintas yang sangat baik danakses cepat ke peralatan keselamatan. Banyak ruang penyimpanansepanjang sekeliling ruangan dan di setiap workstation.
Desain denah laboratorium 3 |
Keuntungan:
- Desain kamar yang sangat baik untuk semua disiplin ilmu.
- Pusat duduk memungkinkan untuk arus lalu lintas yang sangat baik
- Guru berdiri di tengah ruangan dapat dengan mudah mengamatidan mengawasi kegiatan siswa.
- Lemari asam terletak jauh dari daerah lalu lintas sibuk, tapi masihmudah dilihat oleh siswa. Penyimpanan yang cukup dapat ditingkatkan dengan penambahan lemari gantung.
Desain denah laboratorium 4 |
Keuntungan:
- Meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang baik, (96 derajat pada titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dankegiatan.
- Memberikan garis pandang yang sangat baik ke depan ruangan untuk demonstrasi praktek.
- Letak meja membuat siswa menghadap ke satu arah, membuatpengawasan dan demonstrasi lebih mudah bagi guru.
- Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas labdimulai, bangku didorong di bawah meja lab.
- Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebas dan memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.
- Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan disetiap meja.
- Lemari asam terletak jauh dari daerah lalu lintas yang ramai.
Desain denah laboratorium 5b |
Keuntungan:
- Meja yang dapat digeser. Kemampuan untuk mengkonfigurasi ulang tempat duduk dan meja membuat desain yang fleksibel inipilihan yang cocok untuk sebagian besar program sains sekolahmenengah.
- Bentuk kelas menawarkan lorong yang lebar sehingga memungkinkan siswa dan guru untuk bergerak dalam ruangdengan mudah.
- Model laboratorium memungkinkan guru untuk mengamati dan mengawasi kegiatan mahasiswa dari tengah ruangan.
- Ruang penyimpanan yang cukup di sekitar ruangan dapat ditingkatkan dengan penambahan lemari gantung.
Posted by Eva Siswati
Usulan Pengadaan Alat Laboratorium IPA
PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PENGADAAN PERALATAN LABORATORIUM IPA MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUL HUDA NGRECO KANDAT TAHUN ANGGARAN 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran dalam proses pendidikan sangatlah beragam macam dan jenisnya, hal itu tergantung bagaimana karakteristik dan model subjek pembelajaran dalam hal ini adalah siswa sebagai peserta didik. Indikator keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari bagaimana seorang pendidik dalam hal ini adalah guru mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa sehingga proses pembelajaran tidak menjadi hal yang menjemukan tetapi menyenangkan. Oleh karenanya, kreatifitas guru dalam mengembangkan materi ajar sangatlah penting sebagaimana diamanahkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah dicetuskan dan sedang berjalan pada saat ini.
Tiap – tiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lainnya, hal ini semakin memberikan tantangan bagi guru sebagai pengembang dan pengorganisasi materi pembelajaran di dalam maupun di luar kelas dalam proses pembelajaran. Diantara beberapa mata pelajaran di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Ngreco, proses pembelajaran IPA sangatlah menyenangkan bila disajikan secara baik dan kreatif, akan tetapi hal ini dapat menjadi membosankan bila guru tidak mampu mengorganisasikan pembelajaran IPA ini dengan baik. IPA akan lebih menarik bila proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan praktikum. Namun dalam proses pembelajaran secara praktikum ini, sangat banyak hal – hal yang tentunya harus dipenuhi demi tercapainya indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yang optimal, diantaranya dengan adanya peralatan maupun media pembelajaran relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa.
Pemilihan perlengkapan laboratoruim untuk menunjang proses pembelajaran IPA untuk kegiatan praktikum tidaklah mudah, peralatan praktikum IPA dalam laboratorium memang tidak mudah didapatkannya karena butuh dana yang tidak sedikit, apalagi untuk mencari dan menyesuaikan perlengkapan/peralatan laboratorium IPA yang sesuai standar mutu dan kualitas lebih sulit lagi dan tentunya tidak murah pula. Oleh karena itu, Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda Ngreco mengajukan proposal ini, guna tercapainya pembelajaran yang optimal dalam kegiatan pembelajaran IPA di laboratorium. Hal ini dirasakan perlu karena minimnya peralatan untuk praktikum di laboratorium IPA yang ada di MTs dan ada beberapa peralatan yang sudah tidak layak pakai maupun rusak..
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Meningkatan sarana prasarana MTs untuk menuju Madrasah yang berprestasi dan berstandar Nasional
b. Meningkatan prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA
c. Mengoptimalkan proses pembelajaran IPA dengan memanfaatkan laboratorium
d. Menumbuhkembangkan semangat siswa untuk gemar mengadakan praktikum dan penelitian guna mengarah pada pembentukan ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) di Madrasah.
2. Tujuan Khusus
a. Menambah alat praktikum / alat peraga dalam laboratorium IPA di MTs.
b. Menunjang proses pembelajaran IPA dengan memanfaatkan laboratorium secara optimal
c. Menyajikan pembelajaran IPA secara konstekstual dalam proses pembelajaran agar siswa lebih senang dan tidak jenuh dalam belajar IPA di laboratorium
d. Meningkatkan minat dan bakat siswa dalam pembelajaran IPA
C. Hasil yang Diharapkan
Dengan semakin lengkapnya peralatan praktikum IPA di MTs maka hasil yang diharapkan adalah :
a. Meningkatnya nilai standar Sarana Prasarana MTs
b. Meningkatnya nilai rata-rata mata pelajaran IPA dalam Ujian Nasional setiap tahun
c. Proses pembelajaran IPA menjadi lebih optimal
d. Terbentuknya wadah ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) di MTs sehingga mampu berpartisipasi dalam LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja).
D. Sumber Dana
Program bantuan yang kami ajukan dananya bersumber dari DIPA APBN Perubahan Tahun Anggaran 2011 melalui Program Bantuan Peningkatan Mutu Sarana Belajar Laboratorium IPA senilai Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
BAB II
PROFIL MADRASAH
A. Profil (Umum) Madrasah
1. Visi MTs
2. Misi MTs
3. Tujuan MTs
B. Data Madrasah :
1. Nama Madrasah : MTs MIFTAHUL HUDA
2. No. Statistik Madrasah : 121235060023
3. Akreditasi Madrasah : B ( BAIK )
4. Alamat Lengkap Madrasah : Jl. RAYA NO. 113 NGRECO
Desa /Kecamatan NGRECO / KANDAT
Kab / Kota KEDIRI
Propinsi JAWA TIMUR
No. Tlp ( 0354 ) 478875
5. NPWP Madrasah : 00.510.017.7-622.000
6. Nama Kepala Madrasah : Drs. HARY WIYANTO, M.Pd.I
7. No. Tlp/Hp : 08123404533
8. Nama Yayasan : YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
“ HASYIM ASY’ARI “
9. Alamat Yayasan : Jl. RAYA NO. 113 DESA NGRECO
KEC. KANDAT KAB. KEDIRI
10. No. Tlp Yayasan : ( 0354 ) 478875
11. No. Akte Pendirian Yayasan : 163 / X / 1983
12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah/ Yayasan/ Pribadi/ Menyewa/ Menumpang *)
a. Status Tanah : ( Sertakan Copynya)
b. Luas Tanah : 1050 M2
13. Status Bangunan : Pemerintah/ Yayasan/ Pribadi/ Menyewa/ Menumpang *)
14. Luas Bangunan : ................. M2
Data siswa dalam tiga tahun terakhir
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PENGADAAN PERALATAN
LABORATORIUM IPA
A. Panitia Pengadaan Peralatan Laboratorium
Untuk optimalisasi kegiatan dalam melaksanakan pengadaan peralatan IPA ini, Kepala Madrasah membentuk panitia pembelian peralatan IPA. Adapun susunan panitiaan pengadaan peralatan IPA sebagai berikut :
Susunan Panitiaan Pengadaan Peralatan IPA
MTs Miftahul Huda Ngreco Kandat
NO
|
NAMA
|
JABATAN
DALAM TIM
|
1
|
Drs. HARY WIYANTO, M.Pd.I
|
Ketua
|
2
|
GUNAWAN, S.Ag
|
Sekretaris
|
3
|
MUNAWAROH, S.Ag
|
Bendahara
|
4
|
Drs. H. JUPRI, MM
|
Anggota
|
5
|
MAMIK AGUSTYANI , SPd
|
Anggota
|
6
|
MOH. SLAMET, S.Ag
|
Anggota
|
B. Rencana Anggaran Pengadaan Alat dan Daftar Peralatan Laboratorium IPA
a) Pemilihan Alat Dan Daftar, Spesifikasi, Dan Jumlah Alat
Tim sementara yang telah dibentuk telah melaksanakan proses awal yakni memilih dan menentukan daftar peralatan laboratorium yang akan diadakan sesuai dengan rincian sebagai berikut :
ALAT FISIKA SMP
NO.
|
NAMA PERALATAN
|
JUMLAH
| ||
1
|
2
|
3
| ||
KIT MEKANIKA
| ||||
1
|
Dasar Statif, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
2
|
Kaki Statif, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
3
|
Balok Pendukung, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
4
|
Batang Statif pendek, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
5
|
Batang Statif panjang, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
6
|
Penyambung Batang Statif
|
4
|
buah
| |
7
|
Penggaris logam, 50 cm
|
4
|
buah
| |
8
|
Neraca Pegas 1.5 N
|
4
|
buah
| |
9
|
Penunjuk pasang
|
4
|
psng
| |
10
|
Tali pada Roda
|
4
|
rol
| |
11
|
Beban Pemberat 50 gr, pak isi 6
|
4
|
pak
| |
12
|
Beban Pemberat 25 gr, pak isi 6
|
4
|
pak
| |
13
|
Neraca Pegas 3.0 N, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
14
|
Jangka Sorong
|
4
|
buah
| |
15
|
Balok Aluminium
|
4
|
buah
| |
16
|
Jepit Penahan , pak isi 3
|
4
|
pak
| |
17
|
Katrol Dia. 50 mm, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
18
|
Katrol Dia. 100 mm, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
19
|
Steker Poros
|
4
|
buah
| |
20
|
Batang Pengait, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
21
|
Tuas
|
4
|
buah
| |
22
|
Steker Perangkai, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
23
|
Batang Perangkai, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
24
|
Bidang Miring
|
4
|
buah
| |
25
|
Pegas Spiral, 0.1N/cm
|
4
|
buah
| |
26
|
Balok Gesek
|
4
|
buah
| |
27
|
Kubus Materi ( 6 materi: kayu, kuningan, besi,
|
4
|
set
| |
tembaga, alumunium, plastik )
| ||||
28
|
Stopwatch / Jam Henti Analog 1 tombol
|
4
|
buah
| |
29
|
Kereta Dinamika
|
4
|
buah
| |
30
|
Kereta Dinamika dengan motor
|
4
|
buah
| |
31
|
Balok Bertingkat, Plastik
|
4
|
buah
| |
32
|
Pengetik Waktu + pita kertas
|
4
|
buah
| |
33
|
Buku Panduan Penggunaan Alat
|
4
|
buah
| |
34
|
Boks Kit dengan tempat dudukan Alat
|
4
|
buah
| |
KIT HIDROSTATIKA & PANAS
| ||||
1
|
Tabung Berpancuran, Plastik
|
4
|
buah
| |
2
|
Gelas Kimia (Beaker), 250 ml
|
4
|
buah
| |
3
|
Silinder Ukur 100 ml, Plastik
|
4
|
buah
| |
4
|
Selang Plastik, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
5
|
Corong Plastik
|
4
|
buah
| |
6
|
Penjepit Pendukung, Plastik
|
4
|
buah
| |
7
|
Penghubung Slang, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
8
|
Pelacak Tekanan Air pak isi 2
|
4
|
pak
| |
9
|
Tabung Plastik,dengan tutup berpenggantung
|
4
|
buah
| |
10
|
Tabung Plastik, dengan beban 50 gr
|
4
|
buah
| |
11
|
Labu Erlenmeyer 100 ml, mulut lebar, pak isi 3
|
4
|
pak
| |
12
|
Pipa lubang kecil, pak isi 3
|
4
|
pak
| |
13
|
Bak Plastik muai zat cair
|
4
|
buah
| |
14
|
Penunjuk Khusus
|
4
|
buah
| |
15
|
Pipa Baja
|
4
|
buah
| |
16
|
Pipa Aluminium
|
4
|
buah
| |
17
|
Pipa Tembaga
|
4
|
buah
| |
18
|
Selang Silikon
|
4
|
buah
| |
19
|
Pembakar Spiritus, Metal
|
4
|
buah
| |
20
|
Termometer Celsius dgn skala, -10 s/d 110°C, Pak isi 2
|
4
|
pak
| |
21
|
Termometer Fahrenheit dgn skala, 0 s/d 230°F
|
4
|
buah
| |
22
|
Termometer Tanpa skala
|
4
|
buah
| |
23
|
Tabung reaksi pak isi 2
|
4
|
pak
| |
24
|
Sumbat Karet kecil 1 lubang pak isi 2
|
4
|
pak
| |
25
|
Sumbat Karet besar, 2 Lubang pak isi 2
|
4
|
pak
| |
26
|
Sumbat Karet besar, 1 Lubang, pak isi 3
|
4
|
pak
| |
27
|
Sumbat Karet kecil tanpa lubang pak isi 2
|
4
|
pak
| |
28
|
Gelas Tiga Arah, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
29
|
Bola dari glass, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
30
|
Siring, 50 ml
|
4
|
buah
| |
31
|
Siring, 10 ml
|
4
|
buah
| |
32
|
Klem Universal, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
33
|
Klem Boss Head, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
34
|
Buku Panduan Penggunaan Alat
|
4
|
buah
| |
35
|
Boks kit dengan tempat dudukan alat
|
4
|
buah
| |
NO.
|
NAMA PERALATAN
|
JUMLAH
| ||
1
|
2
|
3
| ||
ALAT UMUM
| ||||
1
|
Catu Daya
|
4
|
buah
| |
2
|
Timbangan, 311 gr
|
1
|
buah
| |
3
|
Slinki
|
1
|
buah
| |
4
|
Garputala, Terpasang sepasang
|
1
|
set
| |
5
|
Multimeter analog
|
1
|
buah
| |
6
|
Tabung penyaringan
|
4
|
buah
| |
7
|
Cermin Datar lipat dengan busur derajat
|
4
|
buah
| |
8
|
Meter Dasar, pak isi 2
|
4
|
pak
| |
9
|
Model, Tata surya
|
1
|
buah
| |
10
|
Model, Planetarium
|
1
|
buah
| |
11
|
Perkakas Elektronik
|
1
|
set
| |
ALAT BIOLOGI SMP
NO.
|
NAMA PERALATAN
|
JUMLAH
| ||
1
|
2
|
3
| ||
ALAT DAN BAHAN BIOLOGI
| ||||
1
|
Perangkat Alat Bedah
|
1
|
set
| |
2
|
Kotak Genetika
|
4
|
set
| |
3
|
Kaca pembesar
|
4
|
buah
| |
4
|
Respirometer
|
4
|
buah
| |
5
|
Lumpang dan Alu
|
4
|
set
| |
6
|
Pelat Tetes
|
4
|
buah
| |
7
|
Tabung Reaksi, 150 x 16 mm, pak isi 50
|
1
|
pak
| |
8
|
Penjepit Tabung Reaksi , pak isi 10
|
1
|
pak
| |
9
|
Sikat Tabung Reaksi, pak isi 10
|
1
|
pak
| |
10
|
Rak Tabung Reaksi, 16 mm
|
4
|
buah
| |
11
|
Vaseline
|
1
|
x 500 gr
| |
12
|
Sodium Hydrokside (Na OH)
|
1
|
x 500 gr
| |
13
|
Kertas lakmus merah dan biru
|
4
|
pak
| |
14
|
Biuret
|
1
|
x 500 ml
| |
15
|
Benedict
|
1
|
x 500 ml
| |
16
|
Lugol
|
1
|
x 250 ml
| |
17
|
Kapur tohor
|
1
|
x 2 Kg
| |
18
|
Termometer Badan
|
1
|
buah
| |
19
|
Termometer Alkohol, -10 s/d 110° C
|
4
|
buah
| |
20
|
Hygrometer
|
1
|
buah
| |
21
|
Auxanometer
|
2
|
buah
| |
22
|
Cawan Petri
|
4
|
buah
| |
23
|
Pipet Tetes, pak isi 10
|
2
|
pak
| |
24
|
Gelas Kimia, 250 ml
|
4
|
buah
| |
25
|
Gelas Kimia, 500 ml
|
4
|
buah
| |
26
|
Gelas Kimia, 1000 ml
|
4
|
buah
| |
27
|
Labu Erlenmeyer 250 ml
|
8
|
buah
| |
28
|
Sumbat karet 2 lubang
|
8
|
buah
| |
29
|
Sumbat karet 1 lubang
|
8
|
buah
| |
30
|
Silinder Ukur 25 ml
|
4
|
buah
| |
31
|
Silinder Ukur 100 ml
|
4
|
buah
| |
32
|
Kaca arloji
|
4
|
buah
| |
33
|
Corong kaca
|
4
|
buah
| |
34
|
Batang Pengaduk, Kaca
|
4
|
buah
| |
35
|
Pembakar Spiritus, Kaca
|
4
|
buah
| |
36
|
Kaki Tiga Lingkaran
|
4
|
buah
| |
37
|
Kasa, St. steel
|
4
|
buah
| |
38
|
Kertas Saring , pak isi 100
|
4
|
pak
| |
39
|
Akuarium
|
1
|
buah
| |
40
|
Pipa Y panjang
|
4
|
buah
| |
41
|
Pipa L
|
16
|
buah
| |
42
|
Kuadrat, dapat dilipat
|
4
|
buah
| |
43
|
Statif
|
4
|
buah
| |
44
|
Klem universal
|
4
|
buah
| |
45
|
Boss head
|
4
|
buah
| |
46
|
Stop watch
|
1
|
buah
| |
47
|
Tensi Meter Digital (otomatis tensi meter)
|
1
|
buah
| |
Langganan:
Postingan (Atom)